Regulator Indonesia permudah aturan peminjaman kendaraan listrik


 Indonesia ingin menciptakan industri rantai pasokan nikel secara penuh, mulai dari menambang bijih, mengekstrak bahan kimia nikel yang digunakan dalam baterai EV, hingga membangun EV di rumah.

JAKARTA: Indonesia telah melonggarkan aturan pinjaman untuk pembelian kendaraan listrik (EV) dan pinjaman usaha yang terkait dengan manufaktur mereka dalam upaya untuk meningkatkan investasi di sektor ini, otoritas jasa keuangan ( OJK ) mengatakan pada hari Jumat.


Dalam sebuah pernyataan, OJK mengatakan telah melonggarkan aturan penilaian kredit dan perhitungan risiko untuk pinjaman kepada pembeli EV serta untuk industri manufaktur komponen dan baterai.


Ia juga mengatakan pinjaman terkait pembangunan infrastruktur, seperti stasiun pengisian, dapat dikecualikan dari batasan yang ditetapkan oleh OJK.

Langkah tersebut mengikuti peraturan pemerintah 2019 yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan industri kendaraan listrik dalam negeri, katanya.

Dikutip dari Liputan Koran Indonesia tertarik untuk menciptakan industri rantai pasokan nikel yang lengkap , mulai dari menambang bijih, mengekstrak bahan kimia nikel yang digunakan dalam baterai EV, hingga membangun EV di rumah. Indonesia tahun ini menghentikan ekspor bijih nikel yang belum diolah untuk memastikan pasokan nikelnya akan diproses di dalam negeri, termasuk untuk pabrik kimia baterai yang sedang dibangun. Bank sentral juga menghapus persyaratan uang muka pinjaman untuk pembelian kendaraan ramah lingkungan untuk pemberi pinjaman dengan tingkat rasio non-performing rendah dalam pertemuan kebijakan terakhir dalam upaya untuk meningkatkan konsumsi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hemat Uang dan Selamatkan Kulit Anda Dengan Pengobatan Rumah Jerawat Alami

Mengapa Cleanroom Menjadi Kunci Kebersihan Industri Masa Kini

7 TIPS MERAWAT FURNITUR KAYU